Artikel
Pelantikan dan Pengambilan Sumpah 61 Kades Probolinggo.
alassumurkulon.desa.id– Harusnya, ada 62 kepala desa (kades) terpilih di Kabupaten Probolinggo yang dilantik dan diambil sumpahnya, Senin ini (9/8). Namun, kades terpilih Kedungsupit, Kecamatan Wonomerto, Bupon tak jadi dilantik lantaran meninggal.
Lantaran itu, Bupati Probolinggo P. Tantriana Sari melantik 61 kades terpilih. Pelantikan dilakukan secara virtual. Sementara Bupati Tantri melantik dari pendapa Kabupaten Probolinggo.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Probolinggo Edi Suyanto menjelaskan, para kades yang dilantik adalah kades terpilih hasil Pilkades Serentak tahap pertama pada 2 Mei 2021. Pelantikan dan pengambilan sumpah dilakukan virtual di 22 kantor kecamatan
Khusus di kantor Kecamatan Sumber, pelantikan virtual hanya dihadiri Forpimka. Sementara kades terpilih Sumberanom, Abdi Siswo dilantik di pendapa.
Sedangkan Bupati melantik melalui pendapa Kabupaten Probolinggo. Di pendapa ini, lima kades hadir sebagai perwakilan untuk dilantik secara langsung oleh bupati.
Antara lain, kades terpilih Jatiadi (Gending), Tutik Suhartiyah; kades terpilih Kertosono, Ridwan; kades terpilih Nogosaren, Irawan (Gading); kades terpilih Betek (Krucil), Sudi; dan kades terpilih Sumberanom (Sumber), Abdi Siswo.
”Kades terpilih yang akan dilantik ada 61 kades. Satu kades terpilih meninggal. Sehingga, harus dilakukan pemilihan ulang,” katanya.
Menurutnya, pelantikan virtual dilakukan untuk mencegah kerumunan. Sebab, pandemi Covid-19 belum reda dan sedang diterapkan PPKM Level 3.
Tidak hanya itu. Pelantikan itu hanya boleh dihadiri oleh kades terpilih. Tidak boleh ada keluarga atau satu pun pendamping yang ikut selama pelantikan.
Praktis, pelantikan hanya dihadiri kades terpilih dan undangan resmi. Sehingga, baik di pendapa maupun di tiap kantor kecamatan tidak terjadi kerumunan.
”Sesuai prokes ketat, semua kades terpilih dan yang diundang wajib menjalani swab antigen lebih dulu,” ujarnya.
Edi menerangkan, Kabupaten Probolinggo adalah daerah pertama di Jawa Timur yang menggelar Pilkades Serentak di masa pandemi Covid-19. Saat itu, pilkades serentak berhasil digelar dengan lancar pada 2 Mei 2021.
Pilkades di tengah pandemi itu, digelar dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat. Baik itu panitia, calon kades, hingga pemilih yang datang ke tempat pemungutan suara (TPS).
Total ada 62 desa di 21 kecamatan yang menggelar pilkades serentak saat itu. Dari jumlah itu, ada 53 calon kepala desa (cakades) incumbent (petahana).
Namun, separo lebih calon incumbent keok dalam pertarungan demokrasi tingkat desa. Karena, hanya 22 calon incumbent yang meraih suara terbanyak dalam pemilihan kemarin. (mas/hn)